Megaproyek Kereta Api Sulawesi Selatan
Pembangunan megaproyek kereta api Trans Sulawesi tahap I jalur Makassar-Pare Pare berjalan lambat. Pasalnya, pemerintah pusat melakukan pemangkasan anggaran untuk daerah, tak terkecuali di Sulawesi Selatan (17/10/2016).
Tahun 2016, usulan anggaran sebesar Rp 1,3 Triliun hanya disanggupi sebesar Rp 250 Miliar. Dengan anggaran ini, pengerjaan KA hanya sebatas pembebasan lahan dan pemasangan rel sepanjang 700 meter. Padahal proyek ini ditargetkan rampung tahun 2019.
Secara keseluruhan, megaproyek ini akan menghabiskan dana sebesar Rp 9,65 Triliun dengan rute Makassar-Menado sepanjang 1.700 km. Dampak lanjutan dari adanya rencana pembangunan kereta api Trans-Sulawesi adalah daya saing berbagai kota di Sulawesi akan meningkat seiring dengan semakin murahnya biaya logistik untuk mengirimkan beragam produk ke berbagai tujuan.
Dengan sendirinya ini menjadi semacam insentif bagi para pelaku usaha dan juga investor untuk mengembangkan usahanya di Sulawesi. Pada akhirnya, akan meningkatkan pendapatan asli daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Perbedaan KA Sulsel dengan yang berada di pulau Jawa adalah pembangunan rel tidak sebidang dengan jalan raya sehingga meminimalisir kecelakaan, lebar rel lebih besar dan kecepatan mencapai 200 km/jam. Kereta api di pulau Jawa kecepatannnya hanya 120 km/jam. Ini menjadikan KA Sulsel sebagai yang tercepat di Indonesia.
Di masa pendudukan Belanda, sebetulnya pernah dibangun jalur kereta api pertama di Sulawesi sepanjang 47 km dengan rute Makassar-Takalar yang dioperasikan pada tanggal 1 Juli 1923. Namun, sejarah perkeretapian di Sulawesi berakhir di masa pendudukan Jepang karena alasan perang. Trans-Sulawesi menghidupkan kembali sejarah kereta api di bumi Celebes. Kali ini, lebih panjang, lebih terhubung dan kiranya dapat menjadi penanda baru kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi.
Megaproyek Kereta Api Sulawesi Selatan
Reviewed by Unknown
on
19.45.00
Rating:
Tidak ada komentar